Rabu, 28 Desember 2011

VIDEO


MAKALAH KELEMBAGAAN MASAYARAKAT



TUGAS KELOMPOK
TENTANG KELEMBAGAAN KEMASYARAKATAN



Di susun oleh :
Mardiyandi
Marjuki
Hendri setiawan
Paramita rosmi
Syarifah helda deswatri

UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI
FAKULTAS PERTANIAN
TAHUN AJARAN 2011/2012

KATA PENGANTAR


     Penyusun mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT atas terselesaikannya tugas kelompok yang berjudul ” konsep kelembagaan kemasyarakatan” ini. Penyusun juga ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan dosen  dan teman-teman sekalian yang sangat membantu dalam terselesaikannya tugas kelompok ini.
Namun, penyusun menyadari bahwa penyusun masih mempunyai kekurangan dalam menyusun makalah kelompok ini. Karena itu, kami meminta kritik dan saran yang membagun demi terciptanya makalah yang baik.Dan kami juga akan memperbaikinya supaya lebih baik di hari yang akan  mendatang.


.









DAFTAR ISI

                      KATA PENGANTAR……………………………………………….i
                      DAFTAR ISI………………………………………………………..ii
                       BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………
                       BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………………….
1.      Pengertian Menurut Teori Lembaga Kemasyarakatan
2.      Fungsi Lembaga Kemasyarakatan
3.      Jenis-jenis Lembaga masyarakat
4.      Ciri dan Karakter
5.      Lembaga Sosial


                        BAB III
                              KESIMPULAN……………………………………………………
                        DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….



BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Lembaga kemasyarakatan berasal dari istilah asing “social-institution” atau pranata-sosial , yaitu suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivits-aktivitas untuk memenuhi kebutuhan khusus dalam suatu masyarakat. Lembaga kemasyarakatan terdapat di dalam setiap masyarakat tanpa mempedulikan apakah masyarakat tersebut mempunyai taraf kebudayaan bersahaja atau modern karena setiap masyarakat tentu mempunyai kebutuhan-kebutuhan pokok yang apabila dikelompok-kelompokkan, terhimpun menjadi kemasyarakatan. Untuk memberikan suatu batasan, dapatlah dikatakan bahwa lembaga kemasyarakatan merupakan himpunan norma-norma segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan masyarakat. Wujud kongkret lembaga kemasyarakatan tersebut adalah asosiasi (association). Syarat Lembaga Sosial/masyarakat
aktivitas manusia atau aktivitas kemasyarakatan untuk menjadi lembaga sosial harus memenuhi syarat-syarat tertentu.
Suatu tata kelakuan yang baku, yang bisa berupa norma-norma dan adat istiadat yang hidup dalam ingatan maupun tertulis.Kelompok-kelompok manusia yang menjalankan aktivitas bersama dan saling berhubungan menurut sistem norma-norma tersebut.Suatu pusat aktivitas yang bertujuan memenuhi kompleks- kompleks kebutuhan tertentu, yang disadari dan dipahami oleh kelompok-kelompok yang bersangkutan.


BAB II
PEMBAHASAN
KONSEP KELEMBAGAAN MASAYARAKAT
Masyarakat merupakan sekumpulan orang yang mendiami daerah tertentu. Manusia memiliki naluri untuk selalu bersama dan berkumpul dengan sesamanya. Begitu besarnya kebutuhan itu sehingga jarang kita temui tidak adanya hubungan bersama dalam masyarakat manapun. Bahkan perkembangan terakhir dengan muncul berbagai kelompok sosial yang lahir untuk bersenang-senang dengan kepentingan yang lebih serius. Dalam kelompok sosial biasa terbentuk lembaga-lembaga. Lembaga kemasyarakatan itu berperan penting dalam proses kehidupan suatu kelompok sosial. Dengan mengetahui adanya lembaga-lembaga maka setiap orang dapat mengatur prilakunya menurut kehendak masyarakat.
Pengertian istilah lembaga social/masyarakat dalam bahasa Inggris adalah social institution, namun social institution juga diterjemahkan sebagai pranata sosial . Hal ini dikarenakan social institution merujuk pada perlakuan mengatur perilaku para anggotamasyarakat.Ada pendapat lain mengemukakan bahwa pranata sosial merupakan sistem tata kelakukan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. [4]. Sedangkan menurut Koentjaraningrat Lembaga sosial merupakan satuan norma khusus yang menata serangkaian tindakan yang berpola untuk keperluan khusus manusia dalam kehidupan bermasyarakat.
1 .Pengertian Menurut Teori Lembaga Kemasyarakatan
MenurutSelo Soemarjan (1964), istilah lembaga kemasyarakatan sebagai terjemahan dari Social Institution, istilah lembaga kecuali menunjukkan kepada suatu bentuk juga mengandung pengertian yang abstrak tentang adnya norma-norma dan peraturan-peraturan tertentu yang menjadi ciri dari lembaga kemasyarakatan itu. Menurut Soedjono Soekanto (1997), lembaga kemasyarakatan adalah himpunan norma-norma ataun segala tindakan yang berdasarkan pada suatu kebutuhan pokok manusia, himpunan norma tersebut ada dalam segala tindakan serta mengatur manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Koendjaraningrat (1964), mengatakan bahwa lembaga kemasyarakatan merupakan suatu sistem norma khusus yang menata suatu rangkaian tindakan yang berpola guna memenuhi kebutuhan manusia dalam kehidupan bersama, dimana lembaga kemasyarakatan harus mempunyai sistem norma yang mengatur tindakan yang terpolakan serta tindakannya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Menurut Paul B. Horton dan chester L. Hunt (1987), lembaga kemasyarakatan adalah suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dipandang penting. Dari keempat definisi tersebut pengertian lembaga kemasyarakatan adalah suatu sistem atau kompleks nilai dan norma, yang berpusat disekitar kepentingan ataau tujuan tertentu seiring dengan perbedaan kepentingan yang akan dicapai oleh lembaga-lembaga tersebut (Raharjo, 2004).
Begitu pentingnya fungsi dan masalah lembaga kemasyarakatan pedesaan kita perlu untuk mengamati lebih detail tentang lembaga apa saja dan pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat. Lembaga kemasyarakatan dalam pembangunan pertanian atau peternakan berfungsi untuk menunjang program pembangunan di pedesaan
Lembaga kemasyarakatan yang bertujuan memenuhi kebutuhan pokok manusia mempunyai fungsi:
·         Memberikan pedoman bagi masyarakat, bagaimana ia harus berbuat didalam menghadapi permaslahan-permasalahan di masyarakat. Terutama yang menyangkut kebutuhan-kebutuhan kita.
  • Menjaga keutuhan masyarakat.
  • Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial (social control) yang merupakan pengawasan masyarakat terhadap prilaku anggotanya



3 . Jenis-jenis Lembaga Masyarakat
Jenis-jenis lembaga pemasyarakatan dibagi atas berbagai tipe sesuai dengan berbagai sudut pengamatan (Yuliati dan Purnomo, 2003) :
  • Dari sudut perkembangannya kelembagaan terdiri dariCriscive Institution and Enacted Institution. Yang pertama merupakan lembaga yang tumbuh dari kebiasaan masyarakat. Sementara yang kedua dilahirkan dengan sengaja untuk memenuhi kebutuhan manusia.
  • Dari sudut sistem nilai kelembagaan masyarakat dibagi menjadi dua yakni Basic institution and Subsidiary Institution. Yang pertama merupakan lembaga yang memegang peranan penting dalam mempertahankan tata tertib masyarakat sementara yang kedua kurang penting karena hanya jadi pelengkap.
  • Dari sudut penerimaan masyarakat, terdiri dari dua yaitu Sanctioned Institution and unsanctioned Institution. Yang pertama merupakan kelompok yang dikehendaki seperti sekolah dll, sementara yang kedua ditolak meski kehadirannya akan selalu ada. Lembaga ini berupa pesantren sekolah, lembaga ekonomi lain dan juga lembaga kejahatan.
  • Dari sudut faktor penyebabnya dibedakan atas General institutional and Restriktic Institutional. Yang pertama merupakan organisasi yang umum dan dikenal seluruh masyarakat contoh agama, sementara yang kedua merupakan bagian dari institusi yakni Islam, Kristen, dan agama lainnya.
  • Dari sudut fungsinya dibedakan atas dua yaitu Operatif Institutional and regulatif Institutional. Yang pertama berfungsi untuk mencapai tujuan, sementara yang kedua untuk mengawasi tata kelakuan nilai yang ada di masyarakat.
Setiap orang memiliki prilaku yang berbeda, sehingga aturan yang  ditetapkan  pada lembaga kemasyarakatan akan berbeda-beda pula.
4. Ciri dan Karakter
Meskipun lembaga kemasyarakatan merupakan suatu konsep yang abstrak, ia memiliki sejumlah ciri dan karakter yang dapat dikenali.
Menurut J.P Gillin di dalam karyanya yang berjudul "Ciri-ciri Umum Lembaga Sosial/kemasyarakatan" (General Features of Social Institution) menguraikan sebagai berikut :
  1. Lembaga social/masyarakat adalah organisasi pola-pola pemikiran dan perilaku yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas masyarakat dan hasil-hasilnya. Ia terdiri atas kebiasaan-kebiasaan, tata kelakukan, dan unsur-unsur kebudayaan lain yang tergabung dalam suatu unit yang fungsional.
  2. Lembaga social/masyarakat juga dicirikan oleh suatu tingkat kekekalan tertentu. Oleh karena lembaga sosial merupakan himpunan norma-norma yang berkisar pada kebutuhan pokok, maka sudah sewajarnya apabila terus dipelihara dan dibakukan.
  3. Lembaga social/masyarakat memiliki satu atau beberapa tujuan tertentu. Lembaga pendidikan sudah pasti memiliki beberapa tujuan, demikian juga lembaga perkawinan, perbankan, agama, dan lain- lain.
  4. Terdapat alat-alat perlengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan lembaga sosial. Misalnya, rumah untuk lembaga keluarga serta masjid, gereja, pura, dan wihara untuk lembaga agama.
  5. Lembaga social/masyarakat biasanya juga ditandai oleh lambang-lambang atau simbol-simbol tertentu. Lambang-lambang tersebut secara simbolis menggambar tujuan dan fungsi lembaga yang bersangkutan. Misalnya, cincin kawin untuk lembaga perkawinan, bendera dan lagu kebangsaan untuk negara, serta seragam sekolah dan badge (lencana) untuk sekolah.
  6. Lembaga social/masyarakat memiliki tradisi tertulis dan tidak tertulis yang merumuskan tujuan, tata tertib, dan lain-lain. Sebagai contoh, izin kawin dan hukum perkawinan untuk lembaga perkawinan.
Sedangkan seorang ahli sosial yang bernama John Conen ikut pula mengemukakan karakteristik dari lembaga sosial.Menurutnya terdapat sembilan ciri khas (karakteristik) lembaga sosial sebagai berikut.
  1. Setiap lembaga sosial bertujuan memenuhi kebutuhan khusus masyarakat.
  2. Setiap lembaga sosial mempunyai nilai pokok yang bersumber dari anggotanya.
  3. Dalam lembaga sosial ada pola-pola perilaku permanen menjadi bagian tradisi kebudayaan yang ada dan ini disadari anggotanya.
  4. Ada saling ketergantungan antarlembaga sosial di masyarakat, perubahan lembaga sosial satu berakibat pada perubahan lembaga sosial yang lain.
  5. Meskipun antarlembaga sosial saling bergantung, masing-masing lembaga sosial disusun dan di- organisasi secara sempurna di sekitar rangkaian pola, norma, nilai, dan perilaku yang diharapkan.
  6. Ide-ide lembaga sosial pada umumnya diterima oleh mayoritas anggota masyarakat, terlepas dari turut tidaknya mereka berpartisipasi.
  7. Suatu lembaga sosial mempunyai bentuk tata krama perilaku.
  8. Setiap lembaga sosial mempunyai simbol-simbol kebudayaan tertentu.
  9. Suatu lembaga sosial mempunyai ideologi sebagai dasar atau orientasi kelompoknya.
5.Lembaga Sosial
Menurut Koentjaraningrat aktivitas manusia atau aktivitas kemasyarakatan untuk menjadi lembaga sosial harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Persyaratan tersebut antara lain :
  1. Suatu tata kelakuan yang baku, yang bisa berupa norma-norma dan adat istiadat yang hidup dalam ingatan maupun tertulis.
  2. Kelompok-kelompok manusia yang menjalankan aktivitas bersama dan saling berhubungan menurut sistem norma-norma tersebut.
  3. Suatu pusat aktivitas yang bertujuan memenuhi kompleks- kompleks kebutuhan tertentu, yang disadari dan dipahami oleh kelompok-kelompok yang bersangkutan.
  4. Mempunyai perlengkapan dan peralatan.
  5. Sistem aktivitas itu dibiasakan atau disadarkan kepada kelompok- kelompok yang bersangkutan dalam suatu masyarakat untuk kurun waktu yang lama.





BAB III
KESIMPULAN

Lembaga masayarakat yaitu suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivits-aktivitas untuk memenuhi kebutuhan khusus dalam suatu masyarakat.Oleh karena itu, pengertian lembaga-kemasyarakatan Lebih menunjuk suatu bentuk dan sekaligus juga mengandung pengertian yang abstrak perihal norma dan aturan yang menjadi ciri daripada lembaga tersebut. Lembaga kemasyarakatan merupakan himpunan dari norma-norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di kehidupan masyarakat. Sebagai contoh, universitas merupakan lembaga kemasyarakatan .
Lembaga kemasyarakatan yang bertujuan memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok manusia pada dasarnya memiliki fungsi, yaitu :
a.       Memberikan pedoman pada anggota masyarakat, bagaimana mereka harus bertingkah laku atau bersikap di dalam menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan-kebutuhan;
b.      Menjaga kebutuhan masyarakat
c.       Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial (social control). Artinya, sistem pengawasan masyarakat terhadap tingkah laku anggota-anggotanya.
Fungsi-fungsi diatas menyatakan bahwa apabila seseorang hendak mempelajari kebudayaan dan masyarakat tertentu, maka harus pula diperhatikan secara teliti lembaga-lembaga kemasyarakatan di masyarakat yang bersangkutan. Suatu lembaga kemasyarakatan mempunyai tradisi tertulis ataupun yang tidak tertulis, yang merumuskan tujuannya, tata tertib yang berlaku.



DAFTAR PUSTAKA





A. Rahim Noor dan Salim A.Z. 1984. Sembilan Tari Wajib Melayu.
Medan.: t.p.
A.R. Radcliffe-Brown, 1952. Structure and Function in Primitive Society.
Glencoe: Free Press.
http://fahru-creatblog.blogspot.com/2010/05/lembaga-kemasyarakatan.html.